Renault memperkenalkan van berpenggerak komersial Estafette pada tahun 1959, dan setelah dua dekade sukses akhirnya menggantinya dengan Trafic pada tahun 1980. Van berpenggerak roda depan dengan mesin di bagian depan sangat praktis dan ekonomis pada masanya. Interiornya sangat luas untuk semua kebutuhan pengangkutan kargo.
Kini produsen otomotif Prancis itu telah memperkenalkan konsep serba listrik untuk memenuhi kebutuhan para komuter perkotaan modern. Dijuluki Konsep Estafette, kendaraan jarak jauh itu kembali hadir setelah hampir 65 tahun sejak peluncuran awalnya. Menurut Renault, konsep itu akan masuk jalur produksi dalam dua tahun yang menjadikannya pengumuman yang semakin menarik.
Desainer: Renault
Dengan asumsi versi produksi akhir sebagian besar akan mirip dengan yang ini, peningkatannya tampak menarik. Ketinggian atap telah ditingkatkan dari 1,85 m menjadi 2,59 m dan panjangnya dari 4,6 m menjadi 4,87 m untuk membuat lebih banyak ruang untuk mengangkut kargo. Namun lebarnya kurang lebih tetap sama yaitu 1,92 m. Perubahan besar lainnya adalah transisi dari pintu geser di samping menjadi penutup rol yang terbuka hingga ketinggian penuh dan dilengkapi dengan anak tangga lipat.
Kokpitnya memiliki tema kuning yang kontras dengan bagian belakang lantai dan panel samping lainnya. Kursi putar tunggal memberi pengemudi kebebasan penuh untuk melirik layar telemetri tujuh inci, sistem infotainment 12 inci, dan kaca spion digital 10 inci. Serangkaian layar kecil menampilkan widget yang dapat disesuaikan agar tetap terhubung. Seperti yang dikatakan Philippe Divry, CEO Flexis, “Konsep Estafette adalah contoh pertama dari seperti apa kendaraan listrik masa depan: dirancang khusus untuk dikendarai di kota-kota, kompak, terhubung, dan dibuat untuk layanan pengiriman yang sepenuhnya berkelanjutan.”
Terdapat banyak ruang kepala bahkan untuk pemuat tertinggi dan interior kokpit yang terang akan memperlihatkan setiap kelalaian pembersihan. Estafette EV dibuat dengan nama merek Flexis Group – sebuah usaha patungan antara Renault, Volvo dan CMA CGM Group. Oleh karena itu, kendaraan tersebut akan menggunakan platform FlexEVan baru saat akhirnya terwujud. Platform tersebut tahan terhadap masa depan karena dilengkapi dengan arsitektur Software-Defined Vehicle (SDV) untuk pembaruan waktu nyata dan perawatan prediktif. Menurut produsen mobil tersebut, hal ini mengurangi biaya operasional hingga 30 persen.
DNA visual pendahulunya hadir dalam bentuk lampu depan melingkar, garis kap mesin yang menurun, dan gril besar yang diapit di antara lampu kabut retrofuturistik. Sebagai penyempurnaan modern, lampu belakang memiliki indikator berbentuk anak panah dan kaca depan berkontur memiliki pilar setipis wafer untuk meningkatkan visibilitas. Area kargo memiliki rak lipat untuk mengatur barang-barang untuk dimuat dan diturunkan. Selain itu, ada pintu geser otomatis untuk memisahkan area kargo dari kokpit.