Meskipun tren desain “retro” lama telah mencengkeram banyak industri, tren ini telah mengambil arah yang agak aneh dalam dunia komputasi dan game. Lebih dari sekadar menciptakan kembali desain dan pengalaman masa lalu, banyak komputer atau konsol retro juga secara aneh memutuskan untuk mengecilkan produk tersebut hingga ukuran yang terkadang tidak dapat digunakan. Meskipun produsen seperti Nintendo telah ikut-ikutan, dorongan terbesar datang dari pembuat dan modder yang sekarang memiliki banyak sekali alat yang tersedia, memberi mereka kebebasan untuk membuat atau menciptakan kembali hampir semua desain yang dapat dibayangkan. Proyek DIY yang melelahkan ini, misalnya, mencoba mengembalikan kotak komputer krem ikonik tahun 90-an dengan cara yang hampir dapat digunakan, setidaknya jika Anda dapat menyipitkan mata pada layar 4 inci.
Desainer: Salim Benbouziyane
PC tahun 90-an dan awal 2000-an bukanlah lambang desain industri yang menginspirasi, itulah sebabnya Mac saingannya menjadi pilihan para desainer, kreator, dan pengguna yang peduli dengan desain. Meskipun demikian, kotak-kotak geometris ini juga merupakan puncak teknologi komputasi pada masa itu, yang membuatnya mendapat tempat tidak hanya di kantor dan rumah, tetapi juga dalam ikonografi. Ada juga sejumlah kenangan indah yang melekat pada mesin-mesin ini, yang kini digunakan oleh beberapa pengrajin yang lebih terampil untuk mengubah sebagian kenangan itu menjadi PC yang berfungsi, meskipun dalam bentuk miniatur.
Didesain berdasarkan salah satu desain PC Dell yang paling umum, komputer retro mungil ini menghidupkan kembali semangat, jika bukan fungsi, komputer tahun 90-an. Komputer ini pada dasarnya adalah monitor CRT berbentuk kotak yang diletakkan di atas kotak horizontal lain yang merupakan konvensi untuk komputer desktop pada saat itu. Perhatian terhadap detailnya cukup mengesankan, mulai dari ukiran merek DELL hingga stiker “Intel Inside” dan Windows yang mungil.
Komputer ini berfungsi sepenuhnya, meskipun tidak semua fitur yang ditampilkan benar-benar berfungsi. Misalnya, drive disket terlalu kecil untuk disk apa pun, tetapi drive tersebut berada di sisi kanan untuk memasukkan kartu micro SD. Ada lampu LED untuk menunjukkan daya dan meniru aktivitas “putaran hard drive” yang berkedip-kedip. Di sisi perangkat lunak, komputer ini secara meyakinkan meniru tampilan dan nuansa Windows XP, tetapi sebenarnya merupakan Linux yang dirancang untuk Raspberry Pi yang berjalan di dalamnya. Dan, tentu saja, komputer ini dapat menjalankan DOOM, seperti komputer yang menghargai dirinya sendiri.
Meskipun kreasi ulang yang rumit ini mungkin mengesankan, namun ini juga merupakan hasil kerja keras yang sesungguhnya. Karya ini memerlukan banyak pencetakan 3D, penyolderan khusus, dan mengutak-atik perangkat elektronik, jadi ini bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan sendiri oleh siapa pun. Untungnya, petunjuk dan bahan untuk proyek ini semuanya tercantum dan tersedia untuk dilihat siapa pun, sehingga menghidupkan kembali semangat keterbukaan dan eksplorasi yang juga hidup pada masa itu.