Ada banyak metafora dan analogi yang terkait dengan fajar ketika terbitnya matahari sering dibandingkan dengan awal yang baru atau kesempatan untuk memulai yang baru. Namun, senja adalah waktu yang sama ajaibnya dengan kebalikannya, ketika cahaya matahari hampir padam tetapi bertahan sebentar sebelum berganti menjadi malam yang tenang. Bagi banyak orang, ini adalah momen menenangkan yang menandakan berakhirnya hari yang sibuk dan dimulainya periode refleksi dan kedamaian. Itulah suasana menenangkan yang coba disampaikan oleh rangkaian lampu suasana hati ini, dan mereka melakukannya dengan cara yang paling minimalis mungkin hanya dengan menggunakan beberapa lembar kardus biasa.
Desainer: Óscar Santos
Karton adalah material yang sangat umum sehingga sering kali dianggap remeh. Karton lebih kaku daripada kertas tetapi kurang tahan lama daripada kayu, sehingga sering digunakan sebagai kemasan yang seharusnya dibuang begitu saja. Karton tentu saja merupakan pemborosan total, terutama jika potongan-potongannya masih dalam kondisi asli, tetapi hanya sedikit kegunaannya yang diketahui selain memecahnya dan mendaur ulangnya seperti kertas, yang juga menghabiskan air dan energi. Untungnya, ada juga beberapa jiwa kreatif yang ingin memberi kesempatan pada karton, seperti koleksi lampu ini yang memanfaatkan sifat alami karton.
CENIT, yang berarti “puncak” dalam bahasa Spanyol, adalah sekelompok tiga lampu atmosfer yang terinspirasi oleh titik tertinggi matahari sebelum malam tiba, senja yang menandai transisi cahaya ke kegelapan. Daripada menggunakan sumber cahaya yang harus dicampur dengan suhu warna yang tepat dalam intensitasnya, lampu-lampu ini hanya mengandalkan bagaimana kardus secara alami memantulkan dan menyebarkan cahaya dalam nada hangat dan kecerahan lembut. Tidak diperlukan komponen tambahan, tidak ada filter atau bahan lain: hanya strip LED putih biasa dan dua lembar kardus dengan celah tertentu di antara keduanya.
Konfigurasi super-sederhana ini menciptakan desain yang sama sederhananya yang memudahkan CENIT untuk menyatu dengan hampir semua tempat. Lampu dinding hanya terdiri dari dua lembar karton berbentuk kapsul panjang dengan yang lebih besar berfungsi sebagai alas dan yang lebih kecil menyembunyikan elemen lampu di belakangnya. Lampu meja sedikit lebih dekoratif, dengan dua lembar diletakkan pada dudukan persegi panjang. Di sisi lain, lampu gantung menawarkan lebih banyak fleksibilitas, karena karton yang lebih kecil dengan LED atau bohlam dapat diputar untuk menjauh dari lembar karton lainnya dan menghadap ke area mana pun yang membutuhkan pencahayaan yang lebih langsung dan lebih terang.
Desain minimalis juga membuat lampu ini sangat berkelanjutan, hanya mengganti bagian yang rusak atau usang. Mengingat banyaknya kardus yang dibuang setiap hari, tidak akan ada kekurangan bahan untuk digunakan sebagai pengganti atau lampu baru. Desain yang sangat menarik dan puitis ini mampu menciptakan suasana dan atmosfer dalam sebuah ruangan hampir seperti sulap, seperti halnya senja yang mewarnai langit dengan warna yang mempesona sebelum kegelapan malam yang mistis datang.