Sebagian besar infrastruktur dan arsitektur modern kita buruk dalam hal beton, dan produksi semen yang digunakan dalam beton adalah salah satu penyebab terbesar emisi karbon dioksida di seluruh dunia. Hal ini merupakan permasalahan serius yang harus diatasi, terutama dengan kondisi Planet Bumi kita saat ini. Dalam upaya ini, Nendo menampilkan contoh cara membangun dan membangun yang lebih ramah lingkungan dan bersih dengan Block-Wall House-nya. Block-Wall House sebagian dibangun menggunakan beton baru yang menangkap karbon dioksida, bukan mengeluarkannya!
Desainer: Nendo & Kajima Corporation
Terletak di Prefektur Nagano Jepang, Block-Wall House terletak di sebelah jalan pedesaan. Rumah ini memiliki banyak kaca, untuk menawarkan privasi terhadap pejalan kaki dan kendaraan yang lewat. Rumah tersebut dilengkapi dengan layar bersudut yang memungkinkan penghuninya melihat keluar namun menyulitkan orang yang lewat untuk melihat ke dalam. Layar ini dibuat dari 2000 balok yang disusun berjajar sejajar membentuk lima dinding, dengan panjang 360 kaki. Layar ini terbuat dari beton berkelanjutan dan baru yang disebutkan di atas!
Beton yang baru dikembangkan ini dibuat oleh Kajima Corporation bekerja sama dengan Chugoku Electric Power Co, Denka, dan Landes Co. Beton tersebut diberi nama CO2-SUICOM, dan untuk produksinya, campuran semen khusus ditempatkan di ruang pengawetan, dan karbon dioksida dipompa ke dalam ruang untuk penyerapan. CO2 yang diserap ini tersangkut di dalam beton dan tidak dilepaskan. Ini sekuat beton biasa!
“Umumnya beton mengeras melalui reaksi kimia antara semen dan air,” jelas Kajima Corporation. “Tetapi dengan CO2-SUICOM, lebih dari separuh semen diganti dengan bahan yang kami sebut γ-C2S. Alih-alih bereaksi dengan air, γ-C2S bereaksi dengan CO2 di udara hingga mengeras. Setelah mencampurkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat CO2-SUICOM, beton dapat ditempatkan di lokasi dengan kadar CO2 yang tinggi sehingga dapat menangkap CO2 dan mengeras, sehingga memerangkap gas di dalamnya. Misalnya, pembangkit listrik tenaga panas atau fasilitas lain yang menghasilkan gas buang yang mengandung banyak karbon dapat mengarahkan gas tersebut ke dalam ruang penyerapan karbon, di mana produk beton yang dibuat dengan CO2-SUICOM dapat ditempatkan untuk menangkap CO2 di dalam gas.”
Saat ini, harga produksi beton CO2-SIUCOM sekitar tiga kali lipat lebih tinggi dari harga beton biasa di Jepang. Oleh karena itu, upaya terus dilakukan untuk menurunkan harga, dan Kajima Corporation yakin bahwa beton akan menjadi lebih ekonomis di masa depan.