Kita semua tahu bahwa tumbuhan adalah makhluk hidup, namun kita juga sering hanya memperlakukannya sebagai benda hanya karena perilakunya tidak seperti hewan dan manusia. Hampir sulit bagi kita untuk memahami fakta bahwa sebagian besar makhluk yang tidak bergerak di dalam pot masih hidup sampai mereka menunjukkan tanda-tanda layu dan mati. Kita mungkin akan memiliki sikap yang sangat berbeda jika tanaman tersebut mulai menunjukkan ekspresi atau bereaksi secara nyata terhadap perubahan lingkungan dan interaksi manusia. Pergeseran paradigma seperti itulah yang coba dikembangkan oleh konsep pot tanaman pintar ini dengan menciptakan representasi holografik tanaman yang membuat Anda merasa seperti sedang merawat hewan peliharaan, bukan sekadar sukulen.
Desainer: Dingyu Xiao, Bouyan Pan, Jianshen Yuan, “me me” (Desain Suosi)
Tumbuhan ibarat hewan peliharaan dengan kepribadian yang sangat tabah. Mereka tidak langsung bereaksi terhadap cara Anda merawatnya, namun cepat atau lambat efeknya akan terlihat dengan sendirinya, baik atau buruk. Umpan balik yang tertunda terkadang membuat kita juga lambat merespons, terkadang menyebabkan hubungan yang tidak bersifat pribadi dan tidak bersifat pribadi yang dapat menyebabkan kematian pabrik sebelum waktunya. Tentu saja, kita bisa saja menggunakan salah satu dari tanaman yang pintar dan dapat menyiram sendiri, namun hal ini akan semakin memperlebar kesenjangan.
Planpet adalah konsep pot tanaman cerdas yang mencoba menciptakan hubungan yang lebih pribadi antara manusia dan tanaman dengan memberikan wajah pada tanaman dan mengubah cara kita melihatnya. Ada sebuah kubus kaca yang berdiri di salah satu ujung pot berbentuk kotak, tepat di samping lubang sebenarnya untuk tanaman itu. Namun, kubus ini bukan sekedar hiasan asing, dan sebenarnya merupakan tampilan holografik yang menunjukkan representasi 3D miniatur tanaman dengan satu perbedaan besar: ia sebenarnya memiliki wajah yang ekspresif.
Idenya adalah pengguna akan memilih karakter virtual yang paling mirip dengan jenis tanaman yang dimasukkan ke dalam pot. Namun lebih dari sekedar wajah pasif, tanaman virtual ini akan mengubah ekspresi wajahnya berdasarkan analisis tanah dan lingkungan secara real-time. Ia akan bereaksi jika Anda memberinya penerangan yang cukup, saat Anda menyiramnya, atau bahkan saat Anda lupa merawatnya.
Planpet sangat mirip dengan Tamagotchi untuk tanaman tetapi dengan konsekuensi yang lebih signifikan di dunia nyata. Daripada menunggu tanaman mengering dan mati sebelum Anda mendapat petunjuk, melihat ekspresi yang dibuat oleh “tanaman peliharaan” memberikan umpan balik dan peringatan yang lebih cepat ketika keadaan tidak berjalan baik bagi tanaman. Ia tetap tidak akan mampu merespons tindakan atau perintah Anda secara dinamis kecuali Anda menambahkan sedikit AI, namun hanya memiliki wajah yang dapat mengekspresikan beberapa emosi saja sudah cukup untuk membuat tanaman terasa lebih hidup, sehingga membawa pulang tanggung jawab untuk membesarkannya. tanaman seperti yang Anda lakukan pada anjing atau kucing.