Kegemaran retro tidak menunjukkan tanda-tanda melambat karena semakin banyak orang menemukan keunikan desain dari masa lalu. Bahkan telah mencapai titik di mana desain diterapkan pada hal-hal yang agak tidak berhubungan dengan aslinya. Kita melihat komputer yang terlihat seperti konsol game dari tahun 90an, misalnya, atau pemutar media yang membuat Anda berpikir mereka dapat memutar kaset. Laptop ini memiliki nuansa yang sama, meski hampir tidak terlihat seperti workstation Eld. Sebaliknya, hal ini mengambil isyarat dari tren desain yang sedang melanda industri aksesoris komputer, tidak hanya menerapkan estetika namun juga bahan-bahan keyboard mekanis retro untuk membayangkan sebuah workstation yang, meskipun kuat, tidak dibuat untuk para gamer tetapi terutama untuk para pengembang.
Desainer: Wonjae Kim
Keyboard mekanis selalu memiliki kesan kuno, secara harfiah dan kiasan. Keycapnya yang tebal dan suara metaliknya terasa seperti hanya beberapa langkah lagi dari mesin tik, terutama dengan prevalensi keyboard “chiclet” dengan suara lembut dan jarak tempuh yang singkat. Beberapa pembuat aksesori telah mengambil asosiasi tersebut lebih jauh dengan mengadopsi desain keyboard dari beberapa dekade yang lalu, dan estetika abu-abu dan edgy yang sama diterapkan pada laptop yang ditujukan untuk orang-orang yang lebih banyak coding dibandingkan mereka yang bermain game.
Terinspirasi oleh jajaran keyboard mekanis retro PBT (Polybutylene terephthalate) Lofree, konsep workstation ini memiliki bentuk, warna, dan bahkan bahan yang sama yang akan mengingatkan kita pada keyboard jadul, terutama dengan penggunaan bentuk kotak-kotak dan jumlah terbatas. nuansa abu-abu dengan aksen oranye tunggal untuk memecah kesan monoton. Desainnya tidak menyesal karena menjadi sedikit lebih tebal daripada kebanyakan laptop yang bertujuan untuk meraih gelar “paling tipis” dengan mengorbankan kinerja atau fleksibilitas.
Konon, laptop ini hanya terlihat retro tetapi konsepnya sebenarnya cukup berwawasan ke depan. Bezel di sekitar layar, misalnya, tipis, sesuatu yang tidak terbayangkan di laptop lama. Namun, fitur yang paling menonjol adalah layar sentuh di sisi kanan keyboard yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan, tergantung situasinya. Ini bisa berupa keypad numerik, daftar tugas, atau bahkan permainan untuk memberikan waktu bagi otak Anda untuk bernapas setelah maraton coding yang panjang dan intens.
Meski berusaha membangkitkan estetika retro, workstation yang terinspirasi Lofree ini cukup bersih dan minimalis sehingga Anda tidak akan terlihat menonjol dari keramaian secara negatif. Menggunakan bahan PBT yang sama untuk keyboard akan membuat emulasinya lebih autentik, tetapi tidak praktis untuk sasis laptop yang perlu lebih tahan lama. Ini jelas merupakan desain yang menarik dan akan dengan mudah muncul dari lautan laptop hitam putih yang membanjiri pasar saat ini.