Kursi bisa datang dalam berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa bisa berbentuk rumit dan organik, sementara yang lain bisa sangat minimalis atau bahkan sangat mentah. Mulai dari desain yang mengambil inspirasi dari alam hingga desain yang mengikuti bentuk geometris yang lebih sederhana. Konsep Euclid adalah salah satu konsep terakhir, yang dinamai sesuai nama ahli matematika Yunani kuno. Namun meskipun bentuknya diambil dari kubus sederhana, pelaksanaannya menimbulkan sedikit keajaiban dan keingintahuan karena lebih menyerupai kerangka atau gambar rangka dari bentuknya, yang diwakili oleh garis-garis yang hampir tak terputus yang mengingatkan pada ilusi optik Escher yang terkenal, kubus mustahil.
Desainer: Sonakshi Gupta
Harus diakui, agak sulit untuk melihat kursi Euclid sebagai sebuah kubus, karena kebanyakan dari kita memiliki gagasan tentang sebuah kubus yang memiliki 12 garis yang semuanya terhubung di delapan sudut untuk membentuk enam sisi. Lagi pula, objek Escher yang populer itu sudah menunjukkan gambaran yang mustahil tentang bentuk tersebut, dan mereka yang akrab dengan cetakan tersebut mungkin melihat beberapa karakteristik tersebut pada kursi ini jika dilihat dari sudut tertentu. Secara keseluruhan, ini menciptakan bentuk dinamis yang membuat mata Anda mengikuti garis dan bergerak ke mana-mana, terkadang bingung di mana letak sisi depan dan belakangnya.
Bentuknya yang unik bukanlah satu-satunya hal penting dari konsep ini. Penggunaan kayu reklamasi memberinya lebih dari sekadar karakter lestari. Materi itu, bisa dibilang, membawa beberapa sejarah dari sebelum menjadi bagian dari kursi ini. Bahkan jika masa lalu itu tidak diketahui oleh pemilik baru, hanya dengan mengetahui bahwa masa lalu itu dimiliki seseorang dapat memberikan pesona unik pada setiap kursi Euclid.
Lalu ada metode yang digunakan untuk menyatukan semua bagian. Alih-alih memerlukan sekrup atau bahkan lem, sambungan tanggam dan duri digunakan untuk memberikan stabilitas tanpa menggunakan mekanisme yang rumit. Secara teori, hal ini dapat memudahkan untuk membongkar kursi di kemudian hari jika ada bagian yang perlu diganti, meskipun hal ini juga dapat melemahkan sambungan seiring waktu jika dilakukan terlalu sering.
Kursi berkonsep Euclid menawarkan desain yang minimalis, ramah lingkungan, dan menarik secara visual. Meskipun kubus merupakan lambang simetri, tepi yang hilang dan permukaan yang tidak terhubung membuat kursi lebih mudah berubah-ubah. Meski begitu, sepertinya kursi ini bukan kursi yang paling nyaman untuk diduduki. Sekalipun Anda meletakkan bantalan di tempat duduk, bagian tepi sandaran tangan yang keras dan terutama sandaran punggung dapat membuat tubuh Anda merasa sedih setelah jangka waktu yang lama.