Jam tangan pintar saat ini telah berevolusi dari telepon pintar mini di pergelangan tangan kita menjadi klinik kesehatan mini di pergelangan tangan kita. Desain perangkat yang dapat dikenakan ini akhirnya berubah menjadi beberapa desain, yang sebagian besar mencoba meniru tampilan jam tangan klasik. Namun, masih banyak ruang untuk eksplorasi, untuk desain yang mendefinisikan ulang kategori produk atau menantang status quo. Konsep desain ini, misalnya, mencoba melihat lebih jauh ke masa depan, ketika konvensi tidak lagi berlaku dan di mana estetika asing yang asing saat ini ironisnya akan terlihat lebih alami dan lebih manusiawi.
Desainer: Olga Orel
Jam tangan pintar mengalami kesulitan menemukan tempatnya di pasaran. Jam tangan pintar terlalu canggih untuk menyamai kemegahan jam tangan mekanis, tetapi juga terlalu lemah untuk menjadi alat komunikasi multifungsi yang dikenakan di pergelangan tangan seperti dalam fiksi ilmiah. Pada akhirnya, jam tangan pintar saat ini mengadopsi konvensi desain inti dari jam tangan tradisional, baik yang sporty maupun yang mewah. Namun, apakah memang harus seperti itu? Apakah jam tangan pintar harus terlihat seperti jam tangan?
Konsep ALIEN memberikan jawaban “tidak” yang empatik, merangkul bahasa desain yang lebih organik dan ironisnya lebih dekat dengan kita daripada yang tersirat dari namanya yang berasal dari luar angkasa. Desainnya yang asimetris dan tidak berbentuk, belum lagi tampilan kubah yang serasi, memberikan karakter dunia lain yang tampaknya diambil dari film fiksi ilmiah tahun 90-an, dengan cahaya hijau yang menakutkan dan permukaan logam yang disikat gelap. Tentu saja, tidak ada yang menghentikan produsen untuk menggunakan motif warna atau bahan lain, tetapi tetap saja akan terlihat asing jika dibandingkan dengan jam tangan pintar biasa.
Ironisnya, terbebas dari batasan jam tangan bundar dan persegi, ALIEN dapat mengambil bentuk yang lebih sesuai dengan pergelangan tangan manusia, menawarkan lengkungan yang lebih alami, lebih ergonomis, dan lebih menyenangkan yang lebih berpusat pada manusia. Bahkan tombol-tombolnya tampak tumbuh secara organik dari badan jam tangan, bukan hanya menonjol keluar seperti tambahan buatan. Dan tidak seperti kebanyakan jam tangan pintar saat ini, jam tangan ini tidak puas hanya memiliki satu tombol, tetapi dapat memiliki hingga empat tombol di setiap sudut.
Desain yang tidak konvensional ini juga mengubah pengalaman pengguna, meskipun tidak selalu dengan cara yang baik. Karena bentuk layarnya tidak standar, ada lebih banyak fleksibilitas untuk berbagai elemen dan pengaturan UI, tetapi juga dapat membuat segalanya lebih membingungkan. Manusia adalah makhluk yang terbiasa, dan jam tangan pintar mencoba menawarkan pengalaman yang seragam di berbagai model atau bahkan platform untuk memudahkan pemiliknya beralih dari satu jam tangan ke jam tangan lainnya. Sayangnya, itulah salah satu kelemahan dari desain konsep ini, yang membuat interaksi dan pengalaman menjadi sedikit asing dan, ya, asing.