Beberapa orang melihatnya sebagai gangguan dan yang lain menganggapnya sebagai risiko privasi dan keamanan. Meski begitu, drone yang terbang, sama seperti drone darat berkaki empat, pasti akan menjadi bagian dari masa depan kita. Hal ini berarti akan ada lebih banyak drone yang diproduksi secara massal, lebih banyak dari yang kita miliki saat ini, dan bahan yang digunakan untuk membuatnya tidak selalu dapat diakses atau berkelanjutan. Namun seiring dengan digantikannya plastik di industri desain lainnya, ada juga peluang untuk menguji bahan lain yang juga cocok untuk robot terbang ini. Sebuah eksperimen melakukan hal tersebut, dan ia memilih opsi tak terduga yang sangat disukai dalam industri desain: kayu.
Desainer: Deepak Dadheech
Kayu bukanlah sesuatu yang langsung Anda kaitkan dengan elektronik, apalagi robotika, namun kayu kini banyak digunakan pada peralatan dan gadget. Dalam hal ini, material tersebut dihargai karena keberlanjutan dan estetikanya, yang tidak menjadi prioritas di antara kendaraan udara tak berawak atau UAV seperti drone. Meskipun demikian, tidak semua kayu diciptakan sama, dan satu jenis kayu tertentu mungkin cocok untuk kebutuhan drone.
Bambu khususnya dikenal ringan namun juga tahan lama, terutama dalam hal kekuatan tariknya. Berbeda dengan kayu keras, yang dapat pecah dan patah jika terkena benturan, bambu dapat menyerap lebih banyak kekuatan. Persediaannya juga tinggi atau mudah diperbarui, tidak seperti pohon lain yang membutuhkan waktu lebih lama untuk matang. Karena sifat-sifat ini, bahan ini dapat menjadi pengganti yang baik untuk plastik dan serat karbon, seperti yang ditunjukkan oleh drone hexacopter Bambu.
Tentu saja, keseluruhan drone tidak terbuat dari bambu. Selain sirkuit dan motor brushless, baling-balingnya juga masih berbahan plastik. Hanya rangka utama, kaki, dan lengan yang menggunakan bambu, yang merupakan penggunaan plastik atau serat karbon terbesar pada drone. Hanya dengan bambu senilai sekitar $12, Anda dapat memiliki drone yang beratnya hanya 350g, setengah dari berat drone yang terbuat dari plastik pada umumnya.
Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah strategi tersebut akan benar-benar efektif atau akan banyak kompromi demi keberlanjutan. Drone Bambu memang bisa terbang dan, secara teori, dapat membawa muatan ringan seperti peralatan, perlengkapan darurat, atau instrumen ilmiah. Ketahanannya terhadap angin kencang dan hujan ringan belum teruji, dan hal ini akan sangat menentukan seberapa cocok bambu digunakan untuk armada drone.