Ikon musik dan Direktur Kreatif Louis Vuitton Pharrell Williams meminta Komite Olimpiade Internasional untuk mengembalikan 'kompetisi seni' yang diadakan sebagai bagian resmi dari acara Olimpiade hingga dihapuskan pada tahun 1948. Antara tahun 1912 hingga 1948, Olimpiade Musim Panas memberikan medali untuk keunggulan dalam bentuk seni seperti arsitektur, sastra, musik, lukisan, dan patung, yang melampaui sekadar olahraga konvensional. Bentuk-bentuk seni ini sangat terinspirasi oleh olahraga musim panas, yang terkait erat dengan kompetisi.
Williams baru-baru ini menciptakan gelombang dengan mengadvokasi kembalinya kompetisi seni ke Olimpiade, sebuah ide yang membangkitkan rasa nostalgia dan ketertarikan. Kompetisi seni yang pernah menjadi landasan Olimpiade, yang meliputi arsitektur, sastra, musik, dan seni visual, menghilang setelah Olimpiade London 1948. Kekhawatiran atas partisipasi profesional versus amatir menyebabkan kehancurannya. Namun, warisan kompetisi ini tetap hidup melalui bangunan-bangunan ikonik seperti Stadion Olimpiade Amsterdam karya Jan Wils, yang merayakan sinergi yang kuat antara olahraga dan desain.
Kini, saat dunia dengan penuh semangat menantikan Olimpiade Los Angeles 2028, Williams telah mengusulkan kebangkitan kembali kompetisi arsitektur dalam Olimpiade. Berbicara di sebuah acara yang merayakan pembukaan Olimpiade Paris 2024, direktur kreatif Louis Vuitton itu mengungkapkan keinginannya untuk “mengembalikan seni.”
Gagasan kompetisi arsitektur dalam Olimpiade tidak dapat disangkal menarik. Kompetisi ini menawarkan kesempatan untuk memamerkan arsitek paling berbakat di dunia dan menginspirasi generasi desainer masa depan. Dengan mengintegrasikan arsitektur ke dalam platform Olimpiade, kita tidak hanya merayakan atlet yang melampaui batas kinerja manusia, tetapi juga arsitek yang melampaui batas desain.
Selain itu, arsitektur secara intrinsik terkait dengan Olimpiade. Lanskap arsitektur kota tuan rumah menjadi panggung bagi atlet-atlet terhebat di dunia. Dari stadion-stadion Yunani kuno hingga bangunan-bangunan ikonik Olimpiade modern, arsitektur telah memainkan peran penting dalam membentuk pengalaman Olimpiade. Menghidupkan kembali kompetisi arsitektur akan mengangkat hubungan ini ke tingkat yang lebih tinggi.
Tentu saja, tantangan masih ada di depan. Memperkenalkan kembali kompetisi seni ke dalam program Olimpiade akan memerlukan pertimbangan yang cermat. Pertanyaan tentang format, kriteria penilaian, dan dampak potensial pada keseluruhan struktur Olimpiade perlu ditangani. Lebih jauh, memastikan adanya persaingan yang setara antara para profesional dan bakat-bakat baru sangatlah penting.
Namun, potensi manfaatnya sangat besar. Sebuah kompetisi arsitektur dapat memicu perbincangan global tentang peran desain dalam masyarakat. Kompetisi ini dapat menginspirasi solusi inovatif untuk tantangan perkotaan, mendorong pembangunan berkelanjutan, dan mendorong kolaborasi lintas budaya. Selain itu, kompetisi ini dapat menciptakan warisan abadi bagi kota tuan rumah, jauh melampaui upacara penutupan.
Visi Pharrell Williams tentang era Olimpiade baru, yang merangkul atletisme dan seni, merupakan visi yang berani dan inspiratif. Visi ini berpotensi untuk mendefinisikan ulang Olimpiade, mengubahnya menjadi perayaan holistik yang sesungguhnya atas kreativitas dan prestasi manusia. Sementara dunia menyaksikan dengan penuh harap, kita hanya bisa berharap bahwa mimpi Williams menjadi kenyataan.